Kursus Kilat Komputer Di Jakarta - Sebagai kawasan yang selalu ramai dengan kunjungan wisatawan, Yogyakarta akan memasuki masa paling sepi kunjungan wisata di bulan Februari. Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta Bersama dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) meluncurkan program "Jogja Heboh" yang akan menawarkan berbagai paket wisata murah dan menarik agar para pelancong berdatangan ke Yogyakarta.
"Jogja Heboh ini merupakan langkah antisipasi. Kan biasanya Februari hingga Maret selalu menjadi masa low season," kata Kepala Dinas Pariwisata DIY, Aris Riyanta kepada wartawan di sela-sela peluncuran "Jogja Heboh" di Jogja City Mall (JCM), Yogyakarta, Sabtu (17/1) malam.
Program Jogja Heboh yang baru diberlakukan pada Februari 2018, menurutnya, akan mampu menarik wisatawan dari berbagai daerah untuk berkunjung ke Yogyakarta. Pasalnya, perhotelan, destinasi wisata, agen perjalanan wisata, dan maskapai penerbangan yang ada di Yogyakarta akan menawarkan tarif promo yang lebih rendah dari biasanya.
"Sehingga nantinya bisa berwisata, dan menginap dengan harga yang sangat terjangkau," kata Aris.
Pernyataan tersebut diamini oleh Ketua PHRI DIY, Istijab M Danunagoro. Ia menjelaskan bahwa dalam program Jogja Heboh tersebut akan ada 40 hotel berbintang yang menawarkan diskon tarif menginap hingga 60 persen.
“Dengan Jogja Heboh ini, kami yakin akan ada peningkatakan hunian kamar hotel sebesar 5-10 persen persen dari okupansi saat ini yang masih mencapai 40 hingga 50 persen,”kata dia.
Sementara itu, Ketua ASITA DIY, Sudhiyanto mengungkapkan bahwa program Jogja Heboh ini akan menyediakan berbagai paket perjalanan murah ke destinasi-destinasi wisata baru dan menarik yang ada di DIY.
“Äda empat paket one trip yang kami tawarkan dengan harga mulai dari 280 ribu rupiah saja. Para wisatawan dapat melihat paket-paket menarik itu dengan mengunjungi website kami di jogjaheboh.com,”kata dia.
Untuk maskapai penerbangan yang terlibat dalam paket Jogja Heboh, di antaranya: Lion Air, Garuda Indonesia, City Link, Nam Air, Sriwijaya Air, dan Batik Air.
"Untuk Jogja Heboh, kami juga bekerja sama dengan asosiasi tour dan travel se-Asia Tenggara. Jadi paket ini juga akan disebar di kawasan Asia Tenggara," imbuh Pria yang akrab disapa Udhi ini.
Melalui program Jogja Heboh, Pemerintah Daerah DIY meyakini pada tahun 2018 ini akan ada peningkatan kunjungan wisata sebesar 10 persen dari realisasi pada 2017 yang mencapai 397.000 untuk wisatawan mancanegara dan 4,7 juta untuk wisatawan domestik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar